Apa Narkoba Itu?
Istilah ‘narkoba’ adalah kependekan dari
‘narkotik dan obat-obatan berbahaya’.
Namun sekarang narkoba umumnya
diartikan untuk meliputi narkotik, psikotropik
dan alkohol. Pihak pemerintah
cenderung lebih senang istilah ‘NAPZA
(narkotik, psikotropik dan zat adiktif)’.
Bahan ini termasuk zat ilegal (drugs):
heroin (mis. putaw); metamfetamin (mis.
sabu); mariyuana (ganja); dan halusinogen
(mis. LSD); serta obat resep yang
dapat disalahgunakan, misalnya benzodiazepin,
sering disebut sebagai ‘pil BK’.
Ada berbagai dampak dari penggunaan
narkoba, termasuk overdosis dan perilaku
yang meningkatkan risiko tertular HIV
dan infeksi lain. Lembaran Informasi (LI)
ini hanya membahas dampak narkoba
pada kesehatan orang yang sudah terinfeksi
HIV (Odha), serta interaksi antara
narkoba dengan obat antiretroviral (ARV)
dan obat lain yang dipakai oleh Odha.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai
pencegahan infeksi terkait dengan penggunaan
narkoba, lihat LI 156.
Karena penggunaan narkoba cenderung
ilegal, membuat penelitian terhadapnya
secara teliti atau resmi sangat sulit. Jadi
jarang ada informasi yang jelas mengenai
dampak narkoba. Tentu juga, karena
narkoba umumnya dianggap ‘haram’,
informasi yang ada sering mencerminkan
prasangka orang yang menyediakannya
daripada pendekatan yang objektif.
Ada masalah lagi. Informasi yang ada
berlaku untuk bentuk narkoba yang
‘murni’. Namun narkoba yang dijual di
jalan jarang murni; sering kali narkoba
tersebut dicampur dengan senyawa lain
yang tidak ‘baku’. Senyawa ini juga dapat
mempengaruhi HIV atau berinteraksi
dengan obat lain.
sumber : klik disini
0 komentar
Posting Komentar